Minggu, 12 November 2017

Khutbah Jumat ust Yazid Abdul Qodir Jawas 14 nov 2014

MUKADDIMAH (Innalhamdalillah)
ma asyirol muslimin, sidang jumat yang dimuliakan olhe Allah SWT, alhamdulillah kita bersyukur pada Allah SWT ats segala ni'mat yang Allah karuniakan kepada kita, karena karunia yang Allah berikan keoada kita sangat banyak dan tidak akan dapat kita hitung, Allah berfirman didalam quran
وَآتَاكُمْ مِنْ كُلِّ مَا سَأَلْتُمُوهُ ۚ وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَتَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا ۗ إِنَّ الْإِنْسَانَ لَظَلُومٌ كَفَّارٌ
Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dan segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah). QS:Ibrahim | Ayat: 34
ma asirol muslimin rahimahumullah, dalam kesempatan khotbah yang singkat ini, saya ingin membawakan satu buah 1 buah hadist Rasulullah ﷺ sebagai renungan buat kita semuanya, dalam perjalanan hidup kita, kita merenung apa yang akan Allah tanyakan kepada kita kelak di hari kiamat, Rasulullah ﷺ bersabda dari sahabat Abu Barzah
لَا تَزُولُ قَدَمَا عَبْدٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ عُمُرِهِ فِيمَا أَفْنَاهُ ، وَعَنْ عِلْمِهِ فِيمَ فَعَلَ ، وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيمَ أَنْفَقَهُ ، وَعَنْ جِسْمِهِ فِيمَ أَبْلَاهُ
“Tidaklah bergeser kedua kaki seorang hamba pada hari kiamat, sehingga ditanyakan tentang (4 perkara:) (Pertama,) tentang umurnya dihabiskan untuk apa. (Kedua,) tentang ilmunya diamalkan atau tidak. (Ketiga,) Tentang hartanya, dari mana dia peroleh dan ke mana dia habiskan. (Keempat,) tentang tubuhnya, capek / lelahnya untuk apa.” (HR Imam At-Tirmidzi dalam Sunan-nya dan Tirmidzi rahimahullah mengatakan hadits ini hasan shahih.

Masyirol muslimin rahimahumullah, Sabda nabi bahwa tidak akan bergeser telapak kaki hamba kelak di hari kiamat melainkan akan ditanyakan 4 perkara dan yang 4 ini bukan sebagai pembatas, akan ada pertanyaan-pertanyaan lain yang akan Allah tanyakan kelak di hari kiamat,
Pertama yang akan Allah tanyakan kepada kita adalah mengenai Tauhid, apakah kita beribadah hanya kepada Allah atau tidak ? apakah kita meng Esa kan Allah atau tidak ? pertanyaan kedua adalah bagaimana mereka mengikuti Rasulullah ﷺ , apakah mereka Iqiba' dan mengikuti sunnah Rasulullah ﷺ atau mereka meninggalkan sunnah Rasulullah ﷺ itulah yang akan ditanyakan,
Kemudian pertanyaan yang lain diantaranya 4 pertanyaan ini, yang pertama ditanyakan adalah masalah umur, kalau bicara masalah umur, berarti bicara masalah waktu artinya bagaiman akita selama ini menggunakan waktu kita ? apakah kita pergunakan waktu kita untuk beribadah kepada Allah atau tidak . apakah kita gunakkan untuk hal-hal yang bermanfaat atau tidak, atau untuk hal- hal yang halal atau yang haram ? atau kita gunakan umur kita untuk taat kepada Allah atau untuk berbuat maksiat, Allah akan tanyakan umur kita, jadi kita yang berumur 10 tahun, 15 tahun, 30 tahun, 40, 60 tahun.. semua akan dihisab dan ditanyakan oleh Allah kepada kita untuk apa kita habiskan umur yang Allah telah berikan kepada kita. Dan Rasulullah ﷺ bersabda
نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنْ النَّاسِ الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ
“Dua nikmat, kebanyakan manusia tertipu dengan keduanya, yaitu kesehatan dan waktu luang.” (HR. Al-Bukhari)
jadi banyak sekali manusia tertipu dengan 2 nikmat ini, yaitu sehat dan waktu luang, makadari itu pergunakanlah waktu kita untuk beribadah kepada Allah, karena kita diciptakan dibui ini tidak lain adalah untuk beribadah, Allah terlah mengfirmankan didalam kitab-Nya didalam surah Adzariyat 56
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.
Untuk itu marilah kita merenung sejenak di siang yang mulia ini, kita koreksi dan hisab diri ini, selama ini untuk apa saja waktu kita habiskan ? dan apabila kita melihat keluar, begitu banyak orang-orang menghabiskan waktu nya hanya untuk kerja, hanya buat dagang, buat usaha, buat main, buat jalan-jalan buat nonton buat yang lain buaaanyak hal , tetapi watu yang digunakan untuk ibadah sedikit sekali, baca qurannya sedikit sekali, untuk ngaji nuntut ilmu syar i mungkin setahun sekali, makanya mari kita pergunakan waktu kita dengan sebaik-baiknya, kita masih ada sisa waktu yang Allah berikan kepada kita, yang kita tidak akan pernah tahu apakah kita masih lama didunia ini atau tidak, bisa kita tinggal 1 tahun lagi, bisa tinggal 1 bulan atau bahkan 1 minggu atau 1 hari saja sisa umur kita, yang selama ini kita habiskan umur kita untuk hal yang sia-sia, ketika kita ingin memperbaiki semuanya, malah Allah ambil kita dan kita menghadap Allah dengan catatan waktu yang buruk na udzubillah, Dan didalm Quran Allah terlah berfirman mengenai waktu, dimana Allah bersumpah dengan nama-nama waktu, Wadduha, Wasyams, Wal Asr, yang insyaallah ita hafal semuanya,
وَالْعَصْرِ
Demi masa.
إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ
Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,
إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ
kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.
Allah katakan bahwa manusia itu dalam keadaan rugi, Allah disini mengatakan manusia berarti seluruh manusia atau sebagian dari manusia ? ya seluruhnya... tetapi diayat ke 3 Allah menjelaskan mereka yang tidak akan merugi, "kecuali mereka yang beriman dan mengerjakan amal Saleh dan nasehat, menasehati supaya menaati kebenaran"
ketika kita tahu bahwa seluruh manusia orang rugi, kecuali mereka yang beriman dan beramal soleh, apakah kita akan mau tetap terus dalam keadaan merugi ? kalu boleh saya nalogikan didalm perkara dunia kita rugi ketika dalam kondisi apa ? kita jualan beli 10 ribu dijual 8rb, itu kita rugi, apa kita mau rugiii terus ? ngga mau untung ? dan Allah pula mencontohkan lagi mereka yang tidak rugi adalah mereka yang saling menasehati dalam kebaikan dan ketaatan, seperti ini saya Al Fakir juga berusaha untuk menasehati khuussnya menasehati diri saya sendiri dan para jamaah sekalian untuk marilah kita bersama-sama untuk bisa terus saling bersemangat dalam mengerjakan amalan-amalan soleh serta nasehat menasehati dalam kebaikan, agar kita tidak digolongkan oleh Allah termasuk orang yang rugi, rugi dunia wa rugi di akhirat.
Itu adlah pertanyaan pertama dari 4 perkara yang dikabarkan oleh Rasulullah ﷺ kepada kita, dan pertanyaan ke2 adalah mengenai ilmu yang kita miliki, kita ngakunya orang islam, tetapi apakah kita sudah belajar tentang islam ? sedangkan Rasulullah ﷺ telah bersabda.
بُ الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ
”Menuntut ilmu itu wajib atas setiap muslim”. (HR. Ibnu Majah. Dinilai shahih oleh Syaikh Albani dalam Shahih wa Dha’if Sunan Ibnu Majah no. 224)
karena tidak ada satupun manusia di bumi ini yang dilahirkan kedunia dalam keadaan mengetahui tentang islam tidak ada, semua itu didapat dengan belajar dan menuntut ilmu syar i, sekarang antum disini pergi solat jumat kenapa ? karena ilmu yang kita miliki, karena ilmu yang membuat kita mau berjlaan siang-siang panas ini untuk memenuhi panggilan Allah untuk solat jumat berjamaah, Bahkan Rasulullah ﷺ manusia yang dijamin surga, manusia yang sudah dijaminkan surga firdaus yang tertinggi pun belajar, beliau berlajar selama 23 tahun menerima wahyu, ilmu yang Allah turunkan melalui malaikat jibril lah kita yang surga ngga ada jaminan, dosa juga banyak malah males ngaji, tapi mintanya surga. Maka dari itu para jamaah yang dirahmatioleh Allah, menuntut ilmu agama itu adalah wajib, kita tahu bahwa kita diciptakan untuk beribadah, ketika kita beribadah tetapi tidak tahu bagaiman cara ibadah yang benar, bagaimana cara ibadah yang Allah tuntunkan kepada kita, bagaimanakita beribadah hanya kepada Allah SWT, tentang tauhid, agar kita tidak terjerumus kedalam kesyirikan,  bagaimana cara Rasulullah solat, cara Rasulullah wudhu, cara Rasulullah puasa, kita harus tahu itu, agar ibadah yang kita lakukan diberikan ganjaran oleh Allah SWT, kita belajar halal haram, mana yang boleh, mana yang tidak boleh, kita harus berlajarng rukun iman 6, rukun islam yang 5, banyak hal yang kita masih tidak tahu, kita masih bodoh dalam agama, kita masih fakir terhadap ilmu syar i, kalau kita tidak mau menuntut ilmsu syar i , maka sampai kapan kita akan terus dalam kondisi bodoh seperti ini ?
dan apabila kita telah belajar, sedikit demi sedikit, kita mengerti yang ini halal yang ini haram, lalu kita apakan ilmu tersebut ? apakah hanya kita miliki sebagai wawasan kita saja ? apakah kita amalakan ilmu-ilmu yang kita miliki tersebut ? karena ilmu bukan tujuan akhir, ilmu hanya sebagai jembatan saja untuk agar bisa kita mengamalkannya, karena seseorang masuk surga bukan sebab dari apa yang kita ketahui, tetapi adalah sebab apa yang kita amalkan,
الَّذِينَ تَتَوَفَّاهُمُ الْمَلَائِكَةُ طَيِّبِينَ ۙ يَقُولُونَ سَلَامٌ عَلَيْكُمُ ادْخُلُوا الْجَنَّةَ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
(yaitu) orang-orang yang diwafatkan dalam keadaan baik oleh para malaikat dengan mengatakan (kepada mereka): "Salaamun´alaikum, masuklah kamu ke dalam surga itu disebabkan apa yang telah kamu kerjakan". QS. Nahl :32
apabila kita enggan untuk menuntut ilmu, kita tidak akan pernah tahu apakah selama ini saya beramal itu benar ? apakah amalan yang selama in isaya kerjanan ini diterima atau tidak ? karena syarat diterimanya ibadah adalah ada 2 syarat, yaitu Sesuai tuntunan Rasulullah dan ikhlas, kalau satu saja hilang. maka tidak akan diterima amalan tersebut meskipun kita kerjakan selama 60 tahun, seperti yang Rasulullah sabdakan

إنَّ الرجلَ ليُصلِّي ستِّينَ سنةً و ما تُقبَلُ له صلاةٌ ، لعله يتمُّ الركوعَ ، ولا يتمُّ السُّجودَ ، ويتمُّ السجودَ ولا يتمُّ الركوعَ
"Sesungguhnya ada seseorang yang shalat selama 60 tahun, namun tidak diterima shalatnya. Bisa jadi ia menyempurnakan ruku'nya, namun tidak menyempurnakan sujudnya. Atau ia menyempurnakan sujud, namun tidak menyempurnakan ruku'nya."
Hadits dihasankan oleh asy Syaikh al Albaniy, dalam Shahih at Targhib no. 529.
disini kita melihat pentingnya kita belajar ilmu agama, sehingga kita bisa mengetahui bagaimana cara ibadah yang benar, sesuai tuntunan Rasulullah ﷺ
Kemudia pertanyaak ke 3 adalah tentang harta kita, darimana kita peroleh, dan untuk apa kita habiskan ? ada 2 jenis pertanyaan mengenai harta ini, yaitu darimana kita peroleh, dan untuk apa kita habiskan harta itu ? apakah harta yang kita peroleh dari yang halal atau haram ? ataukah kita dapat uang itu dari menipu, ataukan itu memang hak kita, ataukan itu masih syubhat samar-samar benar hak kita tau bukan ? Allah akan tanya itu semua, dan jika kita lihat zaman sekarang ini, begitu banyak manusia itu tidak peduli darimana harta yang mereka dapatkan itu, apakah itu harta haram, apakh itu harta yang halal, yang penting adalah mereka bisa bersenang-senang dengan harta itu, sebagaimana Rasulullah bersabda dari 14 abad yang lalu sudah Rasul ﷺkabarkan
يَأْتِي عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ لاَ يُبَالِي الْمَرْءُ مَا أَخَذَ مِنْهُ؛ أَمِنَ الحَلاَلِ أَمْ مِنَ الحَرَامِ؟!
Akan datang kepada manusia suatu zaman (ketika itu) seseorang tidak lagi peduli dengan apa yang ia dapatkan, apakah dari yang halal atau haram?! [HR al-Bukhâri 2059].
Allah akan tanyakan ini, darimana kita dapatkan harta itu ? apakah dari yang haram atau dari yang halal ?
Kemudian mengenai harta, untuk apa kita habiskan harta itu ? kemana kita belajakan ? untuk kita apakan harta itu ? apakan kita pergunakan untuk keluarga kita, apakah kita pergunakan untuk sedekah dijalan Allah, apakah untuk membantu fakir miskin ? atau kita gunakan untuk maksiyat ? akan ditanyakan semuanya, Allah akan tanyakan bukan per 100 ribu uang yang kita belanjakan , tetapi sampai per rupiah yang kita belanjakan akan Allah tanyakan, karena Allah Maha Adil dan Maha mengetahui yang detail, seperti yang Allah firmankan didalam akhir ayat ke 18 surah Al Hasyr,
 اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. QS. Hasyr:18
Tidak akan ada yang luput dari Pengelihatan Allah barang sedikitpun, semua harta yang kita miliki dari kita lahir sampai kita mati nanti akna Allah tanyakan harta yang kita dapatkan dan kemana kita belanjakan, karena sejatinya itu adalah hartanya Allah, Allah titipkan kepada kita, untuk kita gunakan seperti apa yang Allah perintahkan dijalan-Nya, jangan menganggap bahwa harta yang kita miliki adalah karena hasil kerja keras kita, ini harta karena keilmuan yang saya miliki, in iadalah harta yang saya dapat karena saya pintar berbisnis, jadi seperti Qarun nantinya, seperti yang Allah kisahkan didalam Quran awal surat Al Qashash ayat 78
قَالَ إِنَّمَا أُوتِيتُهُ عَلَىٰ عِلْمٍ عِنْدِ
Karun berkata: "Sesungguhnya aku hanya diberi harta itu, karena ilmu yang ada padaku".
Qrun telah kufur terhadap ni'mat yang Allah berikan kepadanya, dia menganggap bahwa harta yang dia miliki itu adalah sebab dikarenakan keilmuan yang dia miliki, semua orang bisa mencari ilmu tentang berbisnis, semua orang bisa mencari ilmu mengenai managemen keuangan, semu aorang bisa mencari ilmu tentang bercocok tanam yang baik, tetapi hasil dan rejeki Tidaklah sama, itu murni karunia Allah SWT yang diberikan kepada siapa yang Dia kehendaki, karena kekufurannya itu akhirnya Qarun ditenggelamkan kedalam bumi bersama seluruh hartanya, yang sekarang bernyak orang mencari harta karun, maka Jamaah solat jumat yang dirahmati oleh Allah SWT, janganlah kita menjadi seperti Qarun zaman ini, yang kufur terhadap nikmat yang Allah berikan kepada kita, sehingga Allah murka dan membinasakan kita na udzubillah.
makanya kita harus merenung, kemanakah harta yang aku miliki selama ini pergi ? untuk apakah harta yang aku miliki selama ini aku belanjakan ? untuk ketaatan kepada Allah atau untuk maksiyat ? karena semua akan Allah tanyakan kepada kita di hari kiamat nanti.
Kemudian jamaah yang dirahmati oleh Allah SWt, Allah akan menanyakan mengenai lelahnya kita gunakan untuk apa ? capeknya kita, letihnya kita, energi yang kita habiskan untuk apa ? kembali lagi apakah kita gunakan tenaga kita in iuntuk melakukan hal 2 yang Allah ridhoi, untuk beribadah, untuk solat, untuk membaca quran , ? atau bahkan kita habiskan energi yang Alah berikan kepada kita untuk melakukan hal yang Allah benci ?  untuk jalan-jalan ketempat maksiyat, untuk foya-foya menghabiskan tenaga didalam tempat maksiyat, maka kita periksa kembali lagi bahwa cape, lelah, letihnya kita kita gunakan untuk apa ? Rasulullah ﷺ bersabda,
 وَلِكُلِّ عَمِلٍ شِرَّةٌ ، وَلِكُلِّ شِرَّةٍ فَتْرَةٌ ، فَمَنْ يَكُنْ فَتْرَتُهُ إِلَى السُّنَّةِ ، فَقَدِ اهْتَدَى ، وَمَنْ يَكُ إِلَى غَيْرِ ذَلِكَ ، فَقَدْ ضَلَّ
”Setiap amal itu pasti ada masa semangatnya. Dan setiap masa semangat itu pasti ada masa futur (malasnya). Barangsiapa yang kemalasannya masih dalam sunnah (petunjuk) Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam, maka dia berada dalam petunjuk. Namun barangsiapa yang keluar dari petunjuk tersebut, sungguh dia telah menyimpang.”[16] HR Ahmad & Ibnu Hiban.
Makany akita lihat, capekny akita buat apa ? apakah kita gunakan untuk hal yang sia-sia, atau malah kita gunakan untuk hal yang bisa mengundang murka Allah SWT, kita rugi di dunia dan rugi di ahirat wa na'udzubillah,
 أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَالْعَظِيْمَ إِنّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرّحِيْمِ

MASUK KHOTBAH KE DUA

alhamdulillah washalatu wassalamu ala rasulillah, syahadat, seolawat kepada keluarga dan para sahabat
ma'asyirol muslimin rohimahumulloh, pada khotbah ke 2 ini saya mohon untuk kita semuanya dapat merenungkan kembali  dari khotbah yang tadi sudah saya sampaikan, mengenai sabda Rasulullah yang begitu agung, sehingga ketika kita pulang nanti kita bisa menyisihkan sedikit waktu kita untuk merenungkan tentang selama ini apa yang sudah kita lakukan, dan sekarang apa yang sedang kita lakukan, lalu kedepannya apa yang harus kita lakukan di kemudian hari ?
dari seluruh pertanyaan yang akan Allah tanyakan, ada 1 pertanyaan penting yang sangat penting dari seluruh pertanyaan yang ada, yaitu tentnag tauhid tentang peng Esa an Allah, tentang peribadatan yang kita lakukan kepada Allah, apakah kita mentauhidkan Allah ? atau kita terjerumus kedalam perbuatan syirik ? apabila terjerumus kedalam perbuatan syirik, maka Amalan kita akan gugur seluruhnya tanpa terkecuali, dan dosa yang tidak bisa diampuni adalah dosa syirik,
kemudian apakah kita ini beribadah kepada Allah ini mengikuti contoh yang dicontohkan oleh Rasulullah atau tidak ? apakah kita beribadah mngikuti orang banyak, karena orang banyak bukan tolak ukur kebenaran, melainkan kebenaran dalam peribadatan itu datang hanya dari Rasulullah saja bukan yang lain,
lalu 4 pertanyaan yang tadi dismpaikan dalam khotbah pertama mengenai umur/waktu kita, kita gunakan untuk apa selama ini ? dari kita kecil, kita remaja, sampai kita dewasa, kita flash back ke belakang kita ingat2 lagi untuk apa kita habiskan umur kita,
, lalu tentang ilmu kita, kita sudah beragama islam ini dari lahir, dari sebelum tahu ini makanan enak atau ngga enak, sejak bayi kita sudah beragama islam   , sampai kita jenggotan, tapi kita tahu apa tentang islam ini ? masa kita bertahun-tahun beragama islam tapi tidak tahu apa itu islam ? lalu setelah kita tahu untuk apakan dari ilmu yang kita miliki itu ?
tentang harta kita didapatkan darimana dan dihabiskan kemana, darimana kita peroleh harta kita ? apakah dari yang haram atau dari yang halal ? tentu ha lini tidak bisa dilepas dengan poit ke 2 tadi bahwa menuntut ilmu ayari sangatlah penting, denga begitu maka kita akan tahu bahwa mana  yang halal dan mana yang haram.. yang kita peroleh, yang kita belanjakan dari yang halal atau haram ? yangkita berikan kepada anak dan istri kita ? halal atau haram ? karena makanan yang berasal dari harta yang haram akan menjadi makanan yang haram pula, dan makanan yang haram  ketika masuk kedalam tubuh kita, itu dapat menyebabkan kita masuk neraka seperti yang disabdakan oleh Rasulullah
مَنْ نَبَتَ لَحْمُهُ مِنَ السُّحْتِ فَالنَّارُ أَوْلَى بِهِ
“Siapa yang dagingnya tumbuh dari pekerjaan yang tidak halal, maka neraka pantas untuknya.” (HR. Ibnu Hibban 11: 315, Al Hakim dalam mustadroknya 4: 141.
apakah kita ingin menjerumuskan anak dan istri kita kedalam neraka hanya karena harta haram yang kita peroleh ? ini merupakan hal yang sangat penting, karena ketika kita salah memakan makanan yang haram, bisa menjadi penyebab Allah memasukkan kita kedalam neraka, lalu Allah juga akan menanyakan kemana harta yang kita miliki ? apakah kita belanjakan dijalan Allah ? dan apakah kita membantu orang susah ? apakah kita juga tidak lupa akan zakat yang kita wajibkan untuk kita ? semua akan ditanyakan oleh Allah kepada kita.
lalu lelah dan letih nya kita kita gunakan untuk apa ? selama hidup kita kit sudah banyak dosa yang kita lakukan, dan insyaallah juga kita pernah melakukan kebaikan pula, dimana keburukan atau kebaikan yang kecil pun akan Allah tanyakan, semua tanpa ada yang tersembunyi semua yang kecil, dan sekecil apapun amalan yang kita lakukan akan ditanyakan oleh Allah dihari kiamat nanti,
Inilah yang saya bisa sampaikan disiang yang penuh barokah ini, semoga apa yang saya sampaikan bisa dijadikan sebagai bentuk nasehat untuk diri saya sendiri, untuk antum sekalian dan semoga Allah  senantiasa memberikan taufik serta hidayah-Nya kepada kita serta Allah SWT mengampuni dosa-dosa kita semua, aamiin, aamiin , aamiin ya rabbal 'alamin

اللَّهُمَّ اغْفِرْلَنَا ذُنُوْبَنَا وَ ذُنُوْبَ وَالِدَيْنَا وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانَا صِغَارًا

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ.
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلّاً لِّلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَؤُوفٌ رَّحِيمٌ
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ. وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ .
وَصَلى الله وسَلم عَلَى مُحَمد تسليمًا كَثيْرًا وآخر دَعْوَانَا لله رَب الْعَالَميْنَ


https://www.youtube.com/watch?v=sL__vd3qIh0&t=1095s

Tidak ada komentar:

Posting Komentar